Kemenangan
Muhammad Mursi yang berasal dari kubu Ikhwanul Muslimin dalam perebutan
kursi kepresidan Mesir dengan raihan 51,73% mengalahkan Achmed Syafik
(mantan PM Mesir era Mubarak) tempo lalu, menandai di mulainya sebuah
pemerintahan baru Mesir pasca revolusi penggulingan Mubarak. Bukan saja
ini adalah pertama kalinya Mesir di pegang oleh sipil akan tetapi juga
merupakan babak baru naiknya seorang pemimpin yang berasal dari Ikhwanul
Muslimin. Harapan akan masa depan Mesir di sematkan pada tokoh yang
ternyata hafal Al Qur’an ini. Tapi aroma kekhawatiran bagi sebagian
rakyat Mesir juga tak kalah
membuncahnya. Terutama yang di alami oleh kelompok Liberal dan Kristen
Koptik. Bahwa naiknya Mursi di takutkan akan membawa agenda Islamisasi
Mesir dan peminggiran kelompok minoritas di luar muslim.
Kekhawatiran
ini cukup masuk akal, mengingat beberapa peristiwa pilu yang di alami
oleh kelompok minoritas di Mesir pasca tumbangnya Mubarak. Intimidasi,
teror, dan kekerasan fisik nyaris menjadi menu harian bagi kaum
minoritas di Mesir, terutama Kristen Koptik. Di 2011 lalu misalnya,
sebuah serangan bom bunuh diri meledak di komplek gereja St Markus,
Aleksandria. 23 orang tewas dan seratusan lainnya cedera. Sebuah tragedi
memilukan yang di alami oleh kelompok Koptik dan tentu saja menyisakan
trauma mendalam. Maka ketika pemilu Mesir menghasilkan kemenangan bagi
kelompok muslim (FJP di kubu Ikhwanul Muslimin dan An-nur dari kubu
Salafi),kekhawatiran kelompok minoritas Mesir makin menjadi jadi.
Apalagi di tambah dalam pilpres, wakil kelompok Ikhwan lagi lagi
memenangkan kandidatnya.
Untuk
menjawab tantangan permasalahan ini, Presiden Mesir terpilih Muhammad
Mursi melalui juru bicaranya Sammeh Al esyawi berjanji akan menunjuk dua
orang wakil Presiden. Satu seorang perempuan, satunya lagi dari Kristen
Koptik.
Siapa itu Kristen Koptik ?.
Kekristenan
Koptik adalah sebuah agama kuno yang telah sejak lama menjadi di anut
Mesir sebelum kehadiran Islam. Sekte ini konon di bentuk oleh salah
seorang murid Yesus bernama Markus, 10 tahun pasca meninggalnya Yesus.
Mereka boleh di bilang penduduk asli Mesir yang seiring kedatangan
Islam, lambat laun pengaruhnya semakin berkurang. Di perkirakan ada 16
juta pengikut sekte ini, 12 jutaan berada di Mesir. Berpusat di Gereja
Ortodoks Koptik, Aleksandria dengan pemimpin seorang Paus.
Islam dan Kristen
Dalam
Islam, Kristen biasa di sebut Nasrani. Beberapa literal mengatakan
bahwa Nasrani itu identik dengan agama Hanif atau Millah Ibrahim.
Kelompok ini bahkan sudah menjejakkan kakinya di jazirah Arab sebelum
nabi lahir. Beberapa literarur yang kami dapat menunjukkan bahwa
hubungan Nabi Muhammad dengan kaum Nashrani terjalin begitu baik. Ada
beberapa nama yang di duga adalah para penyebar agama Hanif ini di jaman
nabi, semisal Umayah ibn Abi Shalt, Khalid ibn Sannan, Zaid bin Amr dan
Waraqah bin Naufal. Ada lagi yang mengatakan bahwa Khadijah sebelum
menjadi istri nabi adalah penganut agama Hanif, Nashrani atau Kristen.
Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa Khadijah sesungguhnya seorang biarawati Kristen.
Abdurrahman
Asy Syarqawi dalam bukunya ‘Muhammad Sang Pembebas’ menuliskan
bagaimana seorang Muhammad sebelum di angkat sebagai nabi begitu
terinspirasi dengan sepak terjang para pendakwah agama di atas.
Keteguhan mereka mendakwahkan agama tauhid walaupun mendapat rintangan
dari kaum penyembah berhala baik melalui teror, isolasi bahkan tak
sedikit yang terbunuh menjadi semacam titik tolak seorang Muhammad di
masa depan. Masih dalam buku itu, di ceritakan Muhammad tidak saja
simpati dengan dakwah mereka, bahkan juga terlibat persahabatan yang
cukup akrab. Semisal dengan Waraqah bin Naufal, penyebar Kristen yang
juga masih kerabat Khadijah ini seringkali menjadi teman diskusi,
bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan. Sumber yang kami dapat,
Waraqah adalah seorang penginjil yang ahli menulis alkitab dan
menterjemahkannya ke dalam bahasa Arab. Dia adalah sahabat dekat
Muhammad sebelum ia di angkat sebagai nabi. Bahkan perkawinan Muhammad
dengan Khadijah konon berkat peranan Waraqah bin Naufal.
Kedekatan Waraqah bin Naufal ini bisa kita lihat dalam sebuah hadits di bawah ini.
Dari 'Aisyah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. mengatakan, 'Janganlah mencaci Waraqah, karena aku melihat dia memiliki satu atau dua Surga'," (Shahih, HR al-Bazzar [2750 -Kasyful Astar] dan al-Hakim [II/609]).
Hadits lain menyebut,
Dari
Jabir r.a, ia berkata, "Aku bertanya tentang Waraqah bin Naufal,
dikatakan, 'Ya Rasulullah, ia dahulu menghadap kiblat, ia mengatakan
Ilahku adalah Ilah Zaid (Zaid bin Amr), agamaku adalah agama Zaid, ia
pernah berkata, 'Engkau benar, sungguh hebat engkau hai Ibnu 'Amr
sesungguhnya engkau menjauhi tungku api yang menyala-nyala dengan
agamamu, agama yang tidak ada bandingannya dan dengan meninggalkan
taman-taman bukit seperti adanya. Rasulullah saw. bersabda, 'Aku lihat ia berjalan di tengah taman Surga dengan mengenakan pakaian dari sutera'," (Hasan lighairihi, HR al-Bazzar [2752], dan Ibnu Asakir [XVII/766], at-Tirmidzi [2288]).
Setelah
Waraqah bin Naufal dan banyak penganut agama Nashrani di atas wafat,
hubungan Muhammad dengan kaum Kristenpun masih terus berlanjut baik
tanpa ada gesekan berarti. Misalnya
kerjasama antara Nabi Muhammad dengan penguasa Habasyah (Ethiopia) yang
Kristen soal pengungsi dari Makkah yang terpaksa hijrah karena mendapat
tekanan dari kaum Quraisy. Lalu hubungan yang baik antara Nabi Muhammad
dengan penguasa Aleksandria (Mesir) kala itu, Muqauqis yang seorang
Kristen Koptik. Bahkan simpati Muqauqis pada Nabi Muhammad di wujudkan
dengan mengirim banyak hadiah termasuk di antaranya dua orang perempuan
cantik bernama Maria Al Qibthy dan Sirin Al Qibthy. Maria kemudian di
peristri Nabi dan melahirkan Ibrahim, sementara Sirin di nikahi Hassan
bin Tsabit.
Dengan kaum Koptik ini bahkan Nabi Muhammad menyatakan dalam haditsnya :
“Allah,
dan Allah terhadap orang-orang dzimmi, yaitu kaum Koptik di negeri yang
banyak pepohonan, yang berkulit hitam dan berambut ikal, karena
sesungguhnya mereka adalah nasab dan kerabatku”
(Abu Muhammad Ibn Hisyam, Sirah An Nabawiyah li Ibn Hisyam Juzz I (Dimasyq: Dar al-Khair, 1412 H/1992 M),h.7.)
Nabi juga di ketahui pernah berwasiat kepada para sahabatnya,
“Apabila
kalian berhasil menaklukan Mesir, maka wasiatkanlah hal-hal yang baik
kepada penduduk Koptik, karena mereka menanggung beban dan kekerabatan.”
(Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah).
Ikhwanul
Muslimin Mesir kini mulai berubah dan menampilkan wajah yang lebih
ramah. Tidak saja megenai rencananya mengangkat wakil presidennya yang
berasal dari Kristen, akan tetapi usaha untuk membangun perdamaian di
timur tengah terus di gagas. Setidaknya beberapa waktu lalu Mursi juga
telah mengirim surat pada Shimon Perez, penerima nobel Perdamaian dari
Israel yang juga menjabat sebagai Presiden saat ini guna membahas
rencana perdamaian Palestina, Israel dan juga Mesir. Sesuatu yang sama
juga sebenarnya telah di rintis oleh mendiang Presiden Gus Dur, yaitu
mengubah strategi menghadapi Israel dengan cara yang lebih diplomatik.
Namun sayangnya sebagian orang tidak mendukung rencana ini, bahkan tak
sedikit yang menuduh Gus Dur sebagai agen Zionis.
Terakhir,
Perdamaian tidak akan pernah terwujud jika belum belum kita mengatakan bahwa kita benar dan mereka salah.
Kesejahteraan tidak akan tercapai jika kita masih berpikir primordial
dengan mengatakan bahwa kita saja yang halal menikmati ini dan itu,
sementara mereka haram.
(Di ramu dari berbagai sumber)
![]() |
Komandan Gubrak |